De Seuhah da Lada, Resto Khas Sunda Diselimuti Pemandangan yang Indah

Minggu, 16 Januari 2011


D'SDL dirintis sejak awal tahun 2009 dan secara resmi didirikan pada tanggal 1 Januari 2010 oleh Sumarna Surapranata (Kang Pranata) dan Suharna Surapranata (Kang Harna).

Sejak kecil mereka berkecimpung di dunia entrepreuneuship (wirausaha) di segala bidang. Sampai akhirnya mereka berdua mencoba berwirausaha dalam bidang kuliner yaitu mendirikan restoran D'Seuhah Da Lada yang menyajikan berbagai makanan karuhun.





Sepintas restoran D'SDL atau D'Seuhah Da Lada seperti restoran Eropa, karena kata D'Seuhah Da Lada nampak seperti bahasa Eropa. Sesungguhnya kata Seuhah Da Lada adalah kata kata dalam bahasa Sunda yang diilhami dari cerita parahiyangan, ketika Sakadang Monyet dan Sakadang Kuya (kura kura) memakan cabe di kebun petani.

Mereka berdua kepedasan memakan cabe, akhirnya keluarlah ucapan seuhah lada-lada... Dalam cerita anak-anak di parahiyangan tentang Sakadang Monyet dan Sakadang Kuya disebutkan: "Sakadang Kuya mani seuhah-seuhah bae ladaeun. kitu deui sakadang monyet. Keur kitu, ana gorowok teh Sekadang Monyet ngagorowok "Seuhah lata-lata!" Maksudnamah "seuhah lada-lada".Orang Sunda sangat suka makan lalapan dengan sambelnya yang terkenal pedas. Ketika makan makanan sambel itulah mereka sering mengeluarkan suara-suara seuhah, alias hah..hah..hah, kepedesan. Untuk itulah kami mengundang Anda, termasuk bukan orang Sunda, karena kami yakin makanan pedas juga kesenangan hampir sebagian besar masyarakat Indonesia.

 model : riska rismawati

 model : hilda dwi mahardiani

model : Hilda Dwi Mahardiani. suasana di tangga utama restoran

 Kami Menyajikan makanan karuhun seperti Sayur Kacang Merah, Cabe Gendot dan Sambel Goreng yang ketika Anda makan pasti akan mengeluarkan suara seuhah karena kepedasan. Jenis makanan ini merupakan makanan turun temurun yang disajikan para orangtua. Aneka makanan pedas lainnya yang merupakan andalan kami adalah aneka Sate Goreng D'SDl (makanan yang sudah ditayangkan di berbagai stasiun televisi sebagai bagian dari wisata kuliner nusantara), gurame goreng, dan ayam goreng D'SDL yang selain renyah juga terasa pedasnya. Aneka makanan karuhun juga kami siapkan seperti: Sayur Asem, Karedok, Pencok Lenca, Ulukutek, Semur Jengkol, dan Picung serta aneka makanan lainnya yang merupakan makanan khas Sunda. Aneka minuman seperti Bandrek, Bajigur, serta jus terapi khas D'SDL seperti Hariring Kuring, Mega Lembang, dan Tepang Sono juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sajian kami.

Sesungguhnya kata Seuhah Da Lada adalah kata-kata dalam bahasa Sunda yang diilhami dari cerita Parahiyangan, Ketika Sakadang Monyet dan Sakadang Kuya (Kura-Kura) memakan cabe di kebun petani. Mereka berdua kepedasan memakan cabe, akhirnya keluarlah ucapan seuhah lada-lada, seuhah lada-lada . Dalam cerita anak-anak di Parahiyangan tentang Sakadang Monyet dan Sakadang Kuya disebutkan: Sekadang Kuya mani seuhah-seuhah bae ladaeun. Kitu deui sekadang monyet. Keur kitu, anu gorowok teh Sakadang Monyet ngagorowok Seuhah lata-lata Maksudnamah seuhah lada-lada.

lapangan parkir yang luas

lapangan parkir pun bisa dipakai untuk berfoto
Hilda Dwi Mahardiani

suasana kebun/taman belakang


 Orang Sunda sangat suka makan lalapan dengan sambelnya yang terkenal pedas. Ketika makan makanan sambel itulah mereka sering mengeluarkan suara-suara seuhah, alias hah.hah.hah., kepedesan. Untuk itulah kami mengundang Anda, termasuk bukan orang Sunda, karena kami yakin makanan pedas juga kesenangan hampir sebagian besar masyarakat Indonesia. Kami mencoba menyajikan sambel karuhun seperti Cabe Gendot dan berbagai sambel mentah maupun sambel goreng yang warnanya merah pekat, yang ketika Anda makan pasti mengeluarkan suara seuhah karena kepedasan.




Aneka makanan pedas lainnya yang merupakan andalan kami adalah Sate Goreng dSDL (makanan yang sudah ditayangkan di berbagai stasiun televisi dan radio sebagai bagian dari wisata kuliner nusantara), gurame goreng, dan ayam goreng dSDL yang selain renyah juga terasa pedasnya.

Aneka makanan karuhun juga kami siapkan seperti : Sayur Asem, Sayur Kacang Merah, Karedok, Pencok Lenca, Ulukutek, Semur Jengkol, dan Picung serta aneka makanan lainnya yang merupakan makanan khas Sunda.

Aneka minuman seperti Bandrek, Bajigur, serta jus terapi khas dSDL seperti Hariring Kuring, Mega Lembang, Tepang Sono juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sajian kami.

Kami menunggu Anda, peminat wisata kuliner di tempat kami yang memiliki moto, makanan bintang lima, harga kaki lima di taman nan asri. Kami yakin, ketika anda menikmati makanan khas karuhun Sunda yang di sajikan dSDL, selain makanan yang terjangkau juga Anda dapat menikmati pemandangan yang pasti membuat Anda ketagihan.


Rumah Makan dSeuhah Da Lada
Jl. Raya Lembang No.121
Telp./Fax : 022 999 9999



Model : Hilda Dwi Mahardiani

Model : Hilda Dwi Mahardiani

Model : Riska Rismawati

Model : Riska Rismawati

model : Riska Rismawati

foto diambil oleh 

0 komentar:

Posting Komentar

go to other page